MAKNA SATU NEGARA KIRAB NASIONALISME
Oleh: M Rikza Chamami
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menggelar Kirab Satu Negeri bertajuk Bela Agama Bangsa Negara pada 16 September-26 Oktober 2018. Kirab ini menjadi sebuah ekspresi GP Ansor dalam melakukan gerakan cinta agama dan cinta Indonesia.
Gerakan cinta religius selalu dilakukan oleh GP Ansor dengan menyebarkan agama cinta kasih. Kesadaran akan keberagaman agama di Indonesia, maka agama digunakan sebagai alat pemersatu negara. Agama Islam yang dijadikan pedoman spiritual GP Ansor lahir dari ajaran Ahlussunnah wal jamaah yang dijadikan marja 'diniyyah (landasan agama) Nahdlatul Ulama (NU).
Semangat cinta Indonesia selalu disajikan oleh GP Ansor karena ini adalah amanat dari komunitas agama. Kesatuan dan kesatuan Indonesia tidak akan terlepas dari ideologi organisasi pemuda NU. Terutama ketika Indonesia dihadapkan pada masuknya ideologi transnasional yang berpotensi merusak akar persatuan dan kesatuan bangsa. GP Ansor hadir sebagai front-run dari kekuatan masyarakat sipil untuk berteriak "NKRI dead price" dan "Pancasila jaya".
Kenapa harus dengan kirab? Dan mengapa GP Ansor harus menjadi garis depan persatuan nasional? Kirab itu menjadi simbol perjalanan panjang, sama dengan semangat Rasulullah Saw berjalan panjang dari Makkah menuju Madinah pada tahun 622 Masehi-yang kemudian diabadikan oleh Sayyidina Umar bin Khattab sebagai penanda penanggalan Islam, yang disebut tahun Hijriyah.
Maka Kirab Satu Negeri ini dilakukan di bulan Muharram tahun 1440 Hijriyah-sebagai sebuah makna filosofis GP Ansor membuka kembali pintu hijrah qalbiyyah (perjalanan hati) menuju hijrah wathaniyyah (perjalanan nasional). GP Ansor memiliki semangat migrasi Indonesia dengan berjalan di seluruh negeri dari Sabang sampai Merauke dengan mengibarkan bendera merah-putih.
Semua kader GP Ansor tidak pernah lelah untuk menebus warna merah untuk menjaga semangat Islam dan persatuan Indonesia. Jadi ini adalah jawaban nyata bahwa GP Ansor berdiri dengan kemauan yang tulus untuk menjadi bangsa pemersatu garis depan.
GP Ansor tidak akan malu untuk dilecehkan dan dilecehkan oleh warga yang mencemarkan nama baik organisasi anak ulama Nusantara ini. Jelas bahwa pencemaran nama baik GP Ansor adalah mereka yang memiliki agenda mengubah keadaan Pancasila dengan ideologi khilafah.
Maka jargon "Seng waras ojo ngalah, obat jangan menyerah" adalah prinsip yang membimbing untuk menyatukan dan mengekspresikan kesatuan NKRI. Indonesia di masa depan akan hancur, jika kaum muda Indonesia dibuat menjadi khalifah, fobia Pancasila dan memperkosa kebenaran agama untuk kekuasaan politik.
Kebangsaan nasionalisme yang terkandung dalam One State Kirab menciptakan sebuah tesa baru bahwa GP Ansor telah melaksanakan mandat "darah dan kehidupan yang telah saya berikan" dan "keyakinan pada payudara patriot yang perkasa". Darah muda GP Ansor menjadi enerjik dan huru-hara dalam membela ideologi spiritual dan identitas nasional. Iman di jantung agama menjadi energi untuk menghubungkan segala sesuatu secara berbeda di Indonesia.
Mengakui bahwa bangsa Indonesia memiliki lebih dari 700 suku, lebih dari 1100 bahasa lokal, 34 provinsi dan 516 kabupaten / kota adalah kewajiban. Jadi dari perbedaan itu, penghargaan yang lahir harus disatukan. Jangan asal dari perbedaan itu maka datanglah bisnis jahat, bikin Indonesia berkelahi.
Kesempatan untuk membuat Indonesia menjadi negara yang kuat dan bersatu akan terwujud ketika pemuda Indonesia mengingat kembali sumpah pemuda. Kemudian Kirab One State akan dihentikan pada tanggal ke Hari Sumpah Pemuda.
Jadi Kirab Satu Negeri ini menyatukan semangat religius karena memulai kirab di bulan Muharram. Dan mengekspresikan semangat kebangsaan karena berakhir dalam prosesi Sumpah Pemuda. Ini adalah bangunan nasionalisme yang dibangun oleh GP Ansor. Bahwa pesan menjaga nasionalisme ini sudah harga mati sebagaimana pesan KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU.
Dalam Muqaddimah Qanun Asasi li Jam'iyyah Nahdlatul Ulama ditegaskan: "Betapa banyak keluarga-keluarga besar, kembali hidup dalam kondisi makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai satu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, biasanya menjalar meracuni hati mereka dan setan pun melakukan Peran mereka tidak terpatahkan dan rumah mereka runtuh. "
Isi pesan Mbah Hasyim luar biasa dan GP Ansor menerjemahkan pesan itu sebagai saran nasionalisme. Bahkan Mbah Hasyim menegaskan kembali: Perceraian adalah penyebab kelemahan, kekalahan, dan ketidakberdayaan. Bahkan basis kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kehancuran dan penyebab penghinaan dan kesusahan.
Itulah sebabnya GP Ansor selalu memiliki tiga komitmen mendasar: bangkit dari seorang putra alam; tidak takut menghadapi dada; dan pertahanan agama negara. Bahwa GP Ansor siap bangun untuk menjadi putra Indonesia yang anfa'ufum linnah , menguntungkan bangsa dan bangsa. GP Ansor selalu berusaha untuk menjadi pembela agama ekstremis dan teroris, dan dengan tulus menjadi benteng agama yang ramah dan menjaga nasionalisme.
Penulis adalah Wakil Sekretaris PW GP Ansor Jawa Tengah; Dosen UIN Walisongo.
#muslimsejati #kontranarasi
Sumber: http://www.nu.or.id/post/read/95810/makna-nasionalisme-kirab-satu-negeri
0 coment�rios: